Share with us what makes you proud of being a woman!
Sort by
Hi FD Members, kali ini Mindy mau ajak kalian untuk sedikit deep talk nih ngebahas tentang feminine energy. Apa sih energi feminin itu? Tuhan menciptakan alam semesta dengan hukum polaritas, yang menyatakan bahwa segalanya selalu memiliki lawan (hal yang berbanding terbalik). Seperti adanya siang dan malam, gelap dan terang, yin and yang, laki-laki dan perempuan, begitu pula dengan energi, ada energi feminin dan energi maskulin. Kedua hal yang berlawanan ini ada untuk saling melengkapi dan menciptakan keseimbangan Setiap manusia pada dasarnya sudah memiliki dua energi tersebut, jadi ini bukanlah sesuatu yang terkait secara eksklusif dengan jenis kelamin tertentu. Energi feminin menggunakan kinerja otak kanan yang berhubungan dengan rasa, emosi, sisi spiritual, intuisi, ekspresi diri, dinamis, relax, spontan, kreativitas, seni, keindahan, cinta, menerima , menikmati, percaya, dan surrender. Sedangkan energi maskulin menggunakan kinerja otak kiri yang berhubungan dengan logika, berpikir, memimpin, batasan, struktur, kestabilan, kedisiplinan, memberi, dan berkompetisi. Perempuan akan mencapai potensi tertingginya, hidup lebih bahagia, sehat, nyaman, cantik, sejahtera, memiliki hubungan pertemanan yang menyenangkan, hubungan percintaan yang harmoni dan romantis, apabila energi feminin lebih mendominasi daripada energi maskulinnya. Begitupun sebaliknya, laki-laki akan mencapai potensi tertingginya apabila energi maskulinnya lebih dominan daripada energi femininnya. Sayangnya, perempuan di masa ini dituntut untuk menjadi terlalu maskulin. Dipaksa berkompetisi, berpikir, bekerja, memberi lebih dari kemampuannya, overfunctioning dan selalu kuat. Tetapi dilarang untuk bersenang-senang, menerima , dan menikmati. Selfcare dianggap selfish, vulnerable dianggap lemah. Dipaksa terlalu logis/ meragukan intuisi dan disconnect dengan sisi spiritualnya. Ketidakseimbangan energi feminin dan maskulin ini berpotensi menimbulkan banyak gangguan / masalah dalam segala aspek kehidupan. ketidakstabilan hormon, masalah kesehatan, stress, stagnansi, kehilangan motivasi dan gairah kehidupan, hampa, hubungan dengan sesama manusia seperti pertemanan/ pengasuhan/ percintaan terasa dingin, sulit, dan menyakitkan. Lalu bagaimana caranya menyeimbangkan energi feminin dan maskulin di dalam diri? Yuk tanya-tanya langsung seputar energi feminin ke expert kita kali ini, yaitu kak Mega Clara Kartika, S.ikom, C.Ht, seorang Hypnotherapist, CTC Practitioner & Femininity Coach. Kak Mega (@MegaKartikaa_) akan menjawab 20 pertanyaan terbaik kamu langsung di hari Rabu, 8 Mei 2024 nanti, so save the date! Good news! Mindy juga mau bagi-bagi hadiah untuk 5 member beruntung berupa PR Package special dari Soulyu. Jangan lupa juga ya follow instagram @soulyubeauty and good luck! Cus langsung aja reply topik ini dan drop pertanyaan kamu disini ya๐ Let's get TALK-ing at FD Talk!๐
Dikarenakan yang bersangkutan sudah meminta maaf dan semoga tidak akan melakukan hal yang agak menyinggung perasaan perempuan dalam bentuk apapun aku hapus ya teman-teman fotonya. Terimakasih, semoga kedepannya lebih wise dalam menggunakan platform apapun.
Halo guys, disini udah ada yang nonton serial netlifx gadis kretek belum? aku benar-benar amazed dan bangga, produser-prosuser di negara kita udah berani keluar dari zona nyaman dengan mengangkat cerita dengan isu feminisme. Melalui karakter perempuan yang kuat dan narasi yang kritis, serial Gadis Kretek udah berhasil memberikan edukasi tentang kesetaraan gender dan peran perempuan dalam masyarakat. Aku mau ngajak kalian diskusi tentang film ini. yuk sharing gimana pendapat kalian tentang karakter perempuan dalam serial gadis kretek?
sy ingin sharing ttg anxiety yg saya derita. sy didiagnosa memiliki anxiety yg berlebihan. terasa saat saya berada di bawah dtekanan pekerjaan, kondisi lingkungan keluarga yg tidak ideal, kondisi pertemanan yg tidak baik. hal sekecil apapun bisa menjadi trigger munculnya anxiety ini. saya merasa menjadi teman dan keluarga yg sangat posesif, mudah overthinking bahkan sering jadi negatif thinking. awalnya terasa biasa saja, namun lama2 saya merasa bahwa hal ini menjadi sangat mengganggu bukan hanya untuk sy scr pribadi, namun juga utk hub prtemanan dan pekerjaan. sy mencoba ke profesional, dan dsitu terdiagnosa bahwa tingkat stress saya tinggi, depressi sangat tinggi dan anxiety sangat tinggi. pelan2 sy dan psikolog saya mengurai permasalahan sy, dan akhirnya sy mendapat sedikit jawaban bahwa anxiety sy muncul karena banyak penolakan dari pihak2 sekitar sy. baik itu yg terjadi di masa lampau maupun skg. minimnya apresiasi dari atasan, lingkungan kerja dgn persaingan tdk sehat, pertemanan toxic, kondisi keluarga yg tidak ideal, hal2 tsb yg mendukung dan menjadi trigger munculnya anxiety. minimnya tidur yg berkualitas, pikiran2 yg seharusnya tdak muncul, dan hal2 lainnya yg mengganggu menjadi gambaran munculnya kecemasan2 yg tidak sehat. adakah diantara kalian mengalami hal serupa?
Siang tadi denger komentar itu dari seseorang karena aku ngaca dulu sebelum foto bersama. Sayangnya aku bukan orang yang punya respon cepat, kelamaan loading eh orangnya keburu pergi. Lupa juga detailnya dia bilang pengen cantik atau dandan terus, tapi yang jelas dia bilang UJUNG-UJUNGNYA DAPUR. Sumpah ya capek banget denger ucapan kaya gitu, salahkah kalau perempuan pengen tampil cantik, dandan, kemudian masuk dapur? Apa di pikirannya yang boleh dandan dan tampil cantik cuma artis yang naik panggung? Terus perempuan yang masak di dapur/nyuci di sumur nggak boleh dandan, nggak boleh cantik? Yakin deh, kalau yang komentar itu perempuan, kemungkinan besar dia perempuan yang nggak punya kesempatan untuk tampil cantik makanya drag other women down untuk setara dengan dia. Atau kalau laki-laki dia laki-laki yang bisanya cuma meremehkan pekerjaan ibu rumah tangga. Nggak sadar kali ya? Kalau makanan yang dia makan itu dimasaknya di dapur, dia dilahirin di atas kasur, dan sumur (air) itu sumber kehidupan. Please jangan membunuh kreativitas perempuan dengan stigma "UJUNG-UJUNGNYA DAPUR", nggak ada yang hina kok dengan dapur, pun nggak ada yang salah dengan orang yang kerjanya di dapur. Yang salah itu pemikiran sempit yang menganggap perempuan urusannya cuma dapur dan nggak boleh punya aktivitas lain atau kewenangan di luar dapur. 2022 udah mau berakhir yuk bisa yuk kurang-kurangin stigma negatif yang merendahkan perempuan. . Orang yang ngomentarin tadi umurnya masih muda, lebih muda dari aku. Mungkin sekarang dia masih remaja labil yang nggak sepenuhnya paham sama ucapannya tadi, semoga di masa depan dia bisa appreciate perempuan sebagai manusia seutuhnya yang punya kesempatan sama seperti laki-laki. 1 yang bikin nyesel, kenapa aku tadi nggak jawab pas dikomentarin, duh. Untuk kedepannya kira-kira jawaban apa ya yang pas untuk komentar kaya gitu? Yang singkat dan ngena.
Halo teman-teman! ๐๐ป Saya mahasiswa yang saat ini, saya sedang menyusun skripsi tentang pengaruh konten TikTok @Femaledailynetwork terhadap kebutuhan informasi kecantikan followers. Mohon bantuannya untuk mengisi kuesioner saya, ya teman-teman FD!! Kuesionernya hanya butuh kurang dari 5 menit, dan semua jawaban dijamin rahasia. Link kuesioner: https://bit.ly/SkripsiFemaleDailyNetwork Terima kasih banyak! ๐ฉทโจ๐๐ป
HAIIII BESTIIIIE! ๐ซ๐๐ปโโ๏ธ Zuzurr lagi gabud dan kepikiran mau sharing sedikit perjalanan dan pengalaman hidupku, semoga FD babes berkenan membacanya. Markimul (mari kita mulai). Perkenalkan, namaku Mahda. Cerita ini dimulai dari perkenalanku sama seseorang yang banyak membawa perubahan serta memberikan dampak positif di kehidupanku, sampai saat ini. Pada tahun 2011, aku ketemu sama seorang laki laki humoris yang bisa dibilang pada saat itu culun cupu bangett! ahahah namanya Febri. Pada saat itu posisinya dia masih kelas 2 SMA dan aku baru masuk kuliah semester 1, kalau nggak salah. Singkat cerita, aku pacaranlah sama dia. Kalau kata orang-orang mah aku pacaran sm brondong, tapi yaa bodo amat siih kan yang ngejalanin hubungan itu aku sama Febri hehe aku pacaran sekitar 7 tahunan. Tahun 2014, Febri apply sebagai TNI AU, lolos dan mengharuskan kami berdua untuk LDR selama 6 bulan. Waktu itu sih karena masih pendidikan jadi belum bisa komunikasi apalagi ketemu samaaaa sekali. Setelah pendidikan utama selesai, Febri pulang ke Jakarta dan melanjutkan pendidikan kejuruan di Jakarta selama 6 bulan dan tahun 2015 ditugaskan ke Pontianak, for 3 years. Jadi selama 3 tahun itu aku LDR Jakarta-Pontianak. Mungkin ada sebagian dari FD Babes yang memahami bagimana lika liku pacaran sama militer.. banyak cewek yang tiba-tiba ngelabrak aku karena ngaku jadi pacar/tunangannya Febri, selama itu juga aku banyak menerima kiriman foto foto naked pasanganku sama cewek cewek yang gak pernah aku tau siapa mereka sebenarnya. But you know what? Aku ngejalanin semuanya dengan tulus ikhlas. Aku menyadari bahwa segala sesuatunya berproses dan membutuhkan waktu. Aku percaya nggak ada sesuatu yang instant, even indomie aja yang judulnya mie instant harus kita masak dulu. Aku bertahan sampai akhirnya, tahun 2016 ayahnya Febri meninggal dan September 2016, aku dikasih kenyataan bahwa Febri mengidap penyakit gagal ginjal di usianya yang baru menginjak 24 tahun. Jujur aku kaget dan shock seada-adanya karena sepengetahuanku, Febri orang yang amat sangat concern sama kesehatannya. Dia gak pernah ngerokok apalagi minum alkohol, tapi memang sejak usia 17 tahun, Febri udah punya asam urat. Aku lulus S1 tahun 2014 dan pada tahun 2016 memutuskan untuk melanjutkan S2 sambil bekerja. Singkat cerita, kehidupanku dan Febri banyakk banget berubah sejak Febri sakit. Aku kasih sedikit gambaran ya, FD Babes.. Setiap hari Febri harus cuci darah, sekali cuci darah itu memakan waktu sekitar 3-5 jam. Awalnya sih cuci darahnya cuma seminggu sekali, tapi karena kondisi yang semakin memburuk mengharuskan Febri untuk cuci darah 2 sampai 3 kali dalam seminggu. Setiap pulang kerja aku harus standby di RS untuk jagain Febri yang pada saat itu selalu langganan masuk RS, Tapi gak tau kenapa, gak pernah terbersit sedikit pun pikiran untuk pergi ninggalin dia. Karena aku percaya sama alur dan prosesnya.. Setiap malam aku dampingi beliau sambil menyusun thesis. Tapi akhirnya, pada bulan Maret 2018 Febri pergi meninggalkan aku untuk selamanya. Hancur banget sih perasaanku pada saat itu. Shock, marah, kecewa, gak terima dan ngerasa kok Tuhan nggak adil banget sama aku. Seminggu berlalu, akhirnya pelan-pelan aku mulai menata kembali kehidupanku. Jujur pada saat itu banyak banget pertanyaan 'Kok lo nggak move on sih? Febri udah enak kali di surga' -- Sejujurnya, aku benci banget sama orang-orang yang asal jeplak kayak gitu. Emang apa sih definisi move on? Menurutku, dengan aku sudah bisa bekerja, beraktifitas selayaknya tidak terjadi apa apa adalah salah satu bentuk move on nya aku, bener gak sii? Tapi emang dasar orang ya, adaaa aja mulutnya yang bikin hati kita tuh malah jadi makin sakit. Aku lalui semua prosesnya, FD Babes. Aku berusaha ngejalanin hidupku sebaik-baiknya, tanpa Febri. Aku inget omongan ayahku, katanya Febri bangga sama aku. Sebisa mungkin aku akan terus bikin dia bangga dan senyum di surga sana. Singkat cerita, aku melanjutkan hidupku dengan melakukan berbagai aktifitas positif, salah satunya membangun coffee shop sama teman-teman almarhum di lingkungan rumahku. Cuma paham dehh yaa namanya bisnis gak selalu berjalan mulus, aku cabut dari Blackswan (nama coffee shopnya) tahun 2020 awal dan fokus kerja. Kebetulan aku masih bekerja di salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang pemasaran UMKM, alhamdulillahnya Tuhan selalu kasih jalan supaya aku nggak sedih hehehe -- Masuk ke tahun 2021, jujur ini salah satu tahun yang berat juga untuk aku dan keluarga. Mungkin untuk kita semua. Yes, memasuki 2021, Indonesia dilanda wabah Covid-19. Bulan Juni 2021, aku sekeluarga positif Covid-19 dan kedua orangtuaku harus dilarikan ke RS. Sekitar 2 minggu bertahan, akhirnya tanggal 26 Juni 2021, ayahku meninggal karena Covid-19. Jujur, aku ngerasa dejavu. Kayak flashaback ke jaman dimana Febri pergi ninggalin aku. Di satu sisi, aku lagi positif Covid-19 harus ngurus jenazah ayah, ngurus adik adik yang Covid juga plus bolak balik ke RS karena ibu masih di rawat. Hal terberat yang harus aku sampaikan ke ibu adalah, 'Bu, I'm sorry yaa.. I think he couldn't make it". Bisa dibayangin ya kondisiku pada saat itu, rapuh tapi harus tegar at the same time. Tapii, hidupku nggak sedih mulu kok FD Babes hehe setelah 40 hari kepergian ayahku, ada laki-laki baik yang datang ke rumah dan ngajak aku nikah. Iya, laki-laki ini adalah sahabatnya almarhum Febri. Kalau ditanya kok bisa, yaa kita gak ada yang tau kerja Tuhan gimana ya guys, kita sebagai manusia cuma bisa berdoa dan berusaha hehehe akhirnya aku kawinin ini cowok pada bulan Februari 2022 lalu. After lebaran Idul Fitri, alhamdulillah aku dinyatakan positif hamil. Puji syukur alhamdulillah baru 4 bulan menikah langsung dikasih kepercayaan, meskipun hanya 5 minggu. Ya, kehamilanku dinyatakan diluar kandungan (Kehamilan Ektopik) dan harus dilakukan tindakan operasi segera. Hari selasa lalu aku ngejalanin Operasi Laparatomi, dan dokter sudah mengambil janin beserta sel indung telurku. Jadi sekarang aku cuma punya 1 indung telur, yang nantinya akan aku ajak berjuang bersama-sama untuk anakku berikutnya. Dari sekian panjang ceritaku, yang ingin aku sampaikan atau bagi ke FD Babes adalah, jangan pernah patah semangat ya guys.. selama kamu masih dikasih kesempatan dan waktu untuk silaturahmi sama siapapun, please pergunakan dengan sebaik-baiknya, karena kita gak akan tau sampai kapan orang itu akan ada buat kita. Aku juga percaya bahwa setiap orang pasti akan bertumbuh/berkembang di waktunya masing-masing, so trust the process ya! Sekian ceritaku, semoga FD Babes berkenan membacanya. Stay safe everyone! ๐งก
Mentemen, kenapa ya aku ga keringetan tapi bau badan lumayan nyengat ? Udh ada dari lama, udah pake segala cara tapi tetep aja masih bau, mohon bantuannya yaaa
Guys, aku masih pelajar dan dari kecil selalu menuntut kesetaraan gender baik Lk maupun Pr. Dengan lingkungan yang dari laki laki selalu memandang sebelah mata ke Pr itu bukannya Insecure malah tambah ambis. Jadi cewek Friendly, ngajak main laki laki, kode angkat kursi meja tanpa dibantu dan ngasih toleransi ke laki laki yg klw kerkom beban bgt. Semua udh dilakuin. Tapi apa? Perempuan gak mau nyatu sm Lk Krn perbuatan mereka yang emg udh keterlaluan & Lk yg g tw sdr diri apa nggak masih aja kelainan. Mau liat sebelah terus, gak liat sisi positif nya Pr. Karna Lk yg emang dr dl GK mw SM Pr lah dr sdt pandang AQ Pr jd ilfeel. Lagi ada acara mereka dtegur jg malah kyk nantang. Udah ma kakel ga bener, pas jd kakel temen pada gak bagus Ngasi conto ke adkel. Kayak sendiri berjuang gitu. Yaa AQ lmyn lebay sih ngomongin gitu. Padahal mah ya, biarin aj. Tapi orang perfeksionis gini mana tahan. Menurut pendapat kalian gimana guys?
Taulah ya di Indonesia umur segitu 'idealnya' udah nikah bahkan beberapa temenku ada yang otw punya anak 3, sementara aku di sini belum keliatan hilal jodohnya ๐ Entahlah harus sedih apa gimana karena sejujurnya aku bahagia sama pilihanku saat ini, tapi nggak bohong tekanan sosialnya kerasa banget sampe rasanya males ketemu orang-orang. Kalau ditanya pastilah pengen nikah, pengen punya anak bahagia sama keluarga kecil sampe surga, tapi kalau memang belum ketemu yang cocok mau diapain? Ada aja omongan yang bikin sakit hati dan ngerasa down. Kayak baru-baru ini, aku disindir karena nolak cowok yang mau dikenalin, keroyokan pula nyindirnya. Dibilang terlalu pemilih lah, standar ketinggian, sok cantik lah, terlalu idealis bla bla bla. Udah gitu dibanding-bandingin juga, double kill nggak tuh ๐ Mereka, yang rata-rata umurnya dua kali di atasku, enteng banget ceritain 'perjuangan' nikahnya. Seolah-olah pengen nunjukin, atau ngasih semangat mungkin "Aku seumuran kamu udah berani nikah, masa kamu nggak?". Padahal bisa jadi kasusnya beda. Apa yang bagi mereka indah belum tentu indah di mata orang lain, apa yang menurut mereka baik belum tentu baik untuk yang lain, dan apa yang bikin mereka bahagia belum tentu bisa bikin orang lain bahagia. Sesimple itu. Aku hargai kok pengalaman mereka, aku terima saran mereka. Tapi aku juga kan pengen didenger, pengen dihargai, bukan dijudge atau dituduh aneh-aneh saat aku nggak sesuai ekspektasi mereka. I'm a grown woman, I know what I'm doing and all the risks. . Aku taruh di grup ini karena menurutku nggak ada yang salah dengan judulnya. Nggak ada standar yang mengharuskan perempuan harus ngapain di umur berapa, no one can tell us what to do. Untuk perempuan di luar sana yang juga ngerasain apa yang ku rasain, semangat girls ๐ช Belum menikah bukan berarti kita less woman kok, masih banyak hal yang bisa kita lakuin selain berumah tangga.
Aturan & Panduan