Beauty Myths

Hi guys. Face yoga itu beneran ngaruh ga sih untuk wajah yang asimetris? Bisa bikin kulit jadi awet muda juga kah? Mau coba masih ragu, takutnya gerakan2 itu malah bikin kulit jadi sagging. Bagi yang udah rutin face yoga, minta pendapatnya yaa. Thanks!

mitos atau fakta konsumsi susu ibu hamil bisa untuk menambah berat badan? karna aku liat di nutrition fact nya, susu ibu hamil tuh kalori sama kandungan proteinnya lebih tinggi dari susu biasa

Hai.. dulu aku pernah denger. Kalo darah haid sendiri bisa untuk sembuhkan jerawat. Caranya darah haid tersebut ditampung kemudian dioleskan ke wajah seperti di masker. Nah yg aku tau, darah haid itu kotor banyak bakteri. Kalo di olesin ke jerawat apa ga semakin meradang?

Haihai, mau tanya bener gaksih gesekan kapas bisa rusak skin barrier? Kalo misal double cleansing pake makeup remover dan micellar water nya pake kapas tiap hari kira2 bikin rusak ga ya? Atau misal kalo dirumah aja gpp ya langsung facewash tanpa micellar? Karena jujur aku parno malah clogged pores misal SPF dr sunscreen nya ga bener2 bersih gitu, soalnya aku termasuk rajin double cleansing tp kalo ternyata gesekan kapas bisa bikin barrier rusak jd parno juga

hi! ada ga sih mitos tentang dunia kecantikan yang menurut kalian aneh banget dan heran kenapa tiba tiba bisa muncul statement seperti itu, kalau ada sharing yuk hehe, thanks in advance!

guysss dulu kan sering banget tuh ada alat kalo gasalah yang dijepit ke idung bisa bikikn mancung🤣 kalian dulu sempet coba coba gak sih?? dan apakah benar ada hasilnya?? 🤣🤣 sharing dong pengalaman kalian!!

Percaya ga kalian sama mitos air (air pam/sumur) yg bs bikin item jika kita gacocok sama air tsb? Jadi misalnya aku pindah ke suatu tempat trs jd menggelap gt trs kata org “gacocok tuh sm airnya” atau “udh kena air ... (nyebut daerah)” tp ini tu kayak sambil becandaan gt jd gatau deh sebenernya emang beneran apa ngga

skuy bahas mitos-mitos tentang pori-pori. kalo ada yang salah/kurang, bisa langsung komen di topik ini yaa😆 1. pori-pori ga boleh tersumbat biar oksigen bisa masuk dan kulit bisa bernapas❎ pori-pori itu jalan keluar bagi keringat dan sebum. bukan jalan masuk bagi udara pernapasan, apalagi oksigen. kulit butuh oksigen, tapi didapatkan dari darah, seperti organ tubuh lain. kulit tidak bernapas dengan sendirinya, tidak bisa ditembus langsung oleh udara pernapasan maupun oksigen. *ini lain hal untuk produk skincare, obat, dan bahan lain yang sudah dirancang khusus untuk terserap di kulit ya. penyerapan di kulit pun beda-beda kemampuannya dan seberapa dalam terserapnya. kalau untuk produk skincare, apalagi yang over the counter (otc)/dijual bebas tanpa resep dokter (tentunya bukan yang abal-abal), umumnya sampe lapisan epidermis aja. 2. pori-pori bisa membuka dan menutup dengan sendirinya❎ pori-pori itu lubang yang ga bisa diatur supaya terbuka atau tertutup. mungkin pernah ada yang liat/denger tentang "membuka pori-pori dengan sesuatu yang hangat/panas" dan "menutup pori-pori dengan sesuatu yang dingin"? kadang ini dilakukan ketika treatment "ekstraksi komedo" di klinik kecantikan. sebenernya tujuannya bukan untuk membuka/menutup pori-pori, tapi mengubah bentuk sumbatan sebum. seperti minyak-minyak pada umumnya, sebum kalo panas/hangat akan agak meleleh dan kalo dingin akan agak mengeras. *jadi ketika dikasih sesuatu yang hangat/panas, misal dikasih uap/steam yang hangat di muka, respon kulit secara otomatis akan mengeluarkan keringat dan sumbatan sebum akan sedikit "terlepas" dari dinding pori-pori karena sebum bisa sedikit meleleh. lalu sumbatan sebum ini akan dibantu keluar dengan alat/metode "ekstraksi komedo" (ini dilakukan di klinik kecantikan oleh profesional, tidak direkomendasikan dilakukan sendiri sembarangan, please be gentle to our pores). 3. pori-pori yang normal itu kosong/bersih, bener-bener ga ada isinya❎ mungkin karena sering kali kita lihat di iklan produk skincare, kalo pori-pori yang bagus itu yang kosong banget ga ada apa-apanya😂 ada yang pernah denger istilah "sebaceous filaments"? ini semacam kumpulan sebum yang sedikit mengeras di pori-pori, jadi bentuknya kayak filamen/benang. fungsinya membantu sebum yang masih cair untuk mencapai permukaan kulit, sehingga sebum bisa melembabkan permukaan kulit. ini normal, tapi memang tampilannya di permukaan kulit bisa agak kekuningam, putih/abu-abu, bahkan hitam. ini akan ada terus di dalam pori-pori, bisa sih "dibersihkan" dengan skincare tapi nantinya akan "terisi" lagi. sering banget ini ketuker-tuker dengan komedo (blackhead&whitehead). padahal sebaceous filament itu normal, sedangkan komedo itu kondisi kulit atau masalah kulit yang perlu ditangani. bedanya, sebaceous filament mempermudah sebum keluar, sedangkan komedo (karena berupa sumbatan) menghambat sebum keluar. *yang terjadi kalo sebumnya terhambat untuk keluar (pori-porinya tersumbat), apalagi produksi sebumnya banyak, ujung-ujungnya bakteri penyebab jerawat bakal ngumpul di situ untuk "makanin" sebum yang numpuk. karena bakterinya berkembang biak dan semakin banyak, tubuh ngasih sinyal "wah ada yang ga normal nih", akhirnya dia nyuruh sistem pertahanan tubuh buat nanganin pertumbuhan bakteri yang ga normal ini. jadi timbul inflamasi/peradangan di lokasi sumbatan itu. inilah yang selama ini kita kenal sebagai jerawat. 4. pori-pori ukurannya bisa dikecilin bahkan dihilangkan❎ ukuran pori-pori itu ditentukan secara genetik. ada yang memang punya pori-pori agak besar (biasanya pemilik kulit berminyak atau di area yang berminyak aja bagi pemilik kulit kombinasi), ada yang memang punya pori-pori lebih kecil. ukurannya tentu gabisa diapa-apain, tapi tampilannya/penampakannya yang bisa diubah. bisa disamarkan atau dibikin keliatan lebih kecil. gabisa beneran dibikin kecil apalagi dihilangkan, karena pori-pori diciptakan dengan peranan khusus di kulit, sebagai jalan keluar keringat dan sebum. *salah satu hal yang bikin pori-pori keliatan lebih besar adalah sumbatan di pori-pori. supaya keliatan lebih kecil/tersamarkan, sumbatan ini perlu dibersihkan. bisa dengan metode double cleansing, dibantu eksfoliasi (biasanya salicylic acid/BHA yang bisa menjangkau bagian dalam pori-pori yang isinya ada sebaceous filament), atau dibantu clay (biasanya dalam bentuk masker/clay mask). bisa sih dicegah dengan pake skincare ingredient yang tidak menyumbat pori-pori, mengontrol produksi minyak dengan skincare supaya mengurangi peluang timbulnya sumbatan, menjaga kebersihan seperti dengan tidak tidur dalam keadaan wajah masih kotor, dsb. tapi kalo terbentuk sumbatan pun, tetep ada solusi penangannnya. sekian dan terima kasih😁

semoga masih nyambung dg topiknya. hi guys, diskusi yuk. di FD talks kan sering banget ada pertanyaan, "kalau di rumah seharian tetep pakai sunscreen gak sih?" atau "kalau udah pakai sunscreen harus re-apply gak sih? soalnya aku di kamar doang seharian." • nah, aku sendiri sangat strict dg penggunaan sunscreen, jd selalu kujawab wajib pakai sunscreen meski di rumah aja, beserta sedikit penjelasan tentang sinar UVA yg ttp bs menembus jendela kaca. • • tapi itu kan hanya ilmu yg aku dapat dari baca-baca artikel aja, masih kurang lah ilmunya. menurut kalian wajib banget gak sih apply sunscreen meski di dlm ruangan, dan re-apply tiap 2 jam sekali (atau sesempetnya lah yg penting re-apply). sebagai referensi knp aku mau diskusiin ini, karena malah ada yg bilang kalau anjuran re-apply sunscreen sebenernya trik marketing dr produsen sunscreen supaya cepet habis dan beli lagi🤣 • • yuk tulis pendapat kalian, kalau bisa sekalian penjelasan/informasi tentang sunscrren supaya lebih banyak yg aware tentang penggunaan sunscreen ini. • • ps: semua tetep tergantung keyakinan masing2 ya, tidak memaksakan.

Pernah denger ga omongan gini "darah haid pertama kali jangan dibuang, taro di muka aja, dijamin gabakalan jerawatan seumur hidup" Aku ngebayanginnya aja udh ngerasa jorok sendiri😩😩