sinar matahari yang masuk ke bumi itu ada 3 jenis sinar: 1. sinar ultraviolet (uv rays) : dibagi jadi uv c, uv b, dan uv a. (total sekitar 3-7%) • uv c punya panjang gelombang lebih pendek dibanding uv b dan a. energinya lebih besar dari uv b dan a, paling merusak. tapi ditangkal oleh ozon di lapisan stratosfer bumi. kalo lapisan ozonnya bagus, ga bolong-bolong, uv c ga lolos ke bumi. • uv b punya panjang gelombang lebih pendek dari uv a, lebih panjang dari uv c. energinya lebih besar dari uv a, lebih kecil dari uv c. uv b yang masuk ke bumi, sebagian besar tersaring di atmosfer dan sebagian kecil lolos/mencapai permukaan bumi ( 95% dari total sinar uv yang masuk ke bumi). uv a terbagi jadi uv a1 (~71%) dan uv a2 (~24%). efek uv a ke kulit, langsung ke lapisan dermis, di mana ada kolagen dan elastin di lapisan ini. energinya memang tidak sebesar uv b, ga langsung berdampak ke dna dan memicu produksi melanin. tapi energi uv a ini dapat memicu pembentukan radikal bebas. nanti radikal bebas ini juga bisa memicu produksi melanin (yang berujung ke perubahan warna kulit jadi lebih gelap) dan berdampak ke dna (berujung ke kanker kulit). tapi yang utama, efek sinar uv a itu merusak struktur kolagen, bikin kulit lebih kendur atau kerutan, alias terlihat lebih tua (penuaan dini). uv a sepanjang tahun konstan atau sama, ga terpengaruh musim apa. dari pagi sampe sore pun cenderung sama, ga begitu tergantung jam. uv a bisa menembus kaca. kemampuan menangkal sinar uv a dinyatakan dengan nilai pa, uva-pf, ppd, broad spectrum, dan uva circle. 2. cahaya tampak (visible lights) : me-ji-ku-hi-bi-ni-u, total sekitar 39-44%. kalo diurutkan dari yang panjang gelombang pendek ke panjang, urutannya ungu-nila-biru-hijau-kuning-jingga-merah. ini pun urutan dari yang energinya besar ke kecil. yang cahaya biru (blue light) ke atas, sering disebut HEV (high energy visible light). efeknya di kulit, ada potensi merusak kayak uv a (karena di spektrum cahaya memang dekat dengan uv a), seperti memicu timbulnya radikal bebas. walaupun begitu, ini sinar yang paling dibutuhkan bumi karena membuat kita bisa membedakan warna (sinarnya sampe ke benda, ada yang diserap dan ada yang dipantulkan, yang dipantulkan ditangkap oleh mata manusia, jadilah keliatan warnanya apa). 3. sinar inframerah (ir rays): total 51-53%. yang paling panjang dari cahaya tampak dan sinar uv, tapi energinya paling rendah. ini sumber energi panas/heat, dibutuhkan bumi salah satunya untuk siklus air (menguapkan air laut, sehingga membentuk awan, nantinya bisa turun ke bumi lagi jadi hujan). ini juga bisa memicu timbulnya radikal bebas, tapi potensinya kecil, ga sebesar potensi dari sinar uv. *ketiganya dibutuhkan oleh makhluk hidup di bumi, tapi pada intensitas/kadar tertentu. kalo berlebihan tentu ada efek yang berbahaya.* efek sinar matahari terhadap kulit, tergantung tipe kulitnya. tipe kulit manusia dikelompokkan berdasarkan skala fitzpatrick: 1. tipe I. ciri-cirinya, warna kulit putih/fair, warna rambut pirang atau merah, warna mata hijau atau biru. efek sinar uv, selalu terbakar/sunburn, ngga menggelap/tan. sangat mudah timbul freckles dan PIE. resikonya terhadap kanker kulit, amat sangat tinggi. 2. tipe II. ciri-cirinya, warna kulit cerah (fair-beige), warna rambut terang, warna mata hijau atau biru. efek sinar uv, mudah terbakar/sunburn, sulit menggelap/tan. mudah timbul PIE. resiko sangat tinggi terhadap kanker kulit. 3. tipe III. ciri-cirinya, warna kulit cerah & kuning (light-medium), warna rambut bisa terang ke gelap, warna mata bisa biru, hijau, coklat. efek sinar uv, kadang terbakar, kadang menggelap. mudah timbul PIE, terjadi hiper/hipopigmentasi. resiko kanker kulit, menengah ke tinggi. 4. tipe IV. ciri-cirinya, warna kulit medium-light brown, warna rambut coklat atau hitam, warna mata coklat atau hitam. efek sinar uv, sulit terbakar, mudah menggelap/tan. mudah timbul PIE, hiper/hipopigmentasi, mudah terbentuk scar/bekas luka. resiko kanker kulit menengah. 5. tipe V. ciri-cirinya warna kulit coklat gelap, warna rambut coklat atau hitam, warna mata coklat atau hitam. efek sinar uv, mudah menggelap, jarang terbakar. mudah terjadi hipo/hiperpigmentasi, PIE, scar. resiko rendah terhadap kanker kulit dan penuaan. 6. tipe VI. ciri-cirinya warna kulit gelap sampai hitam, warna mata hitam atau coklat, warna rambut hitam. efek sinar uv, mudah menggelap dan tidak terbakar. sangat mudah timbul hipo/hiperpigmentasi, PIE, scar. resiko rendah terhadap kanker kulit dan penuaan. *rata-rata orang indonesia yang kulitnya antara kuning langsat-sawo matang, masuk tipe III atau IV. tentu ada yang I atau II, bahkan saudara-saudara kita di bagian timur pun cenderung masuk tipe V atau IV. masing-masing punya respon yang berbeda terhadap sinar uv, punya resiko yang berbeda terhadap kanker kulit. ini pun akan bervariatif lagi di tiap orang dengan tipe kulit yang sama, tergantung rutinitas/kegiatannya (seberapa sering berada di bawah sinar matahari) dan kebiasaannya (gimana proteksi yang dilakukan terhadap sinar matahari).* untuk daerah tropis yang sinar mataharinya ada sepanjang tahun kayak indonesia, sering direkomendasikan sunscreen yang nilai spfnya 30 ke atas dan pa-nya +++ atau lebih. soalnya beberapa tipe kulit orang indonesia ada yang masih mudah terbakar (jadi butuh spf agak tinggi) dan ada juga yang cenderung mudah menggelap (jadi butuh pa agak tinggi). ada rekomendasi untuk pake "sunscreen selama ada matahari", "pake sunscreen sesuai takaran 2 jari", dan "tetap menghindari sinar matahari langsung walau udah pake sunscreen", bertujuan untuk memperkecil resiko timbulnya efek buruk dari sinar matahari. memang faktanya penerapannya beda-beda, ada yang make sunscreen saat keluar rumah aja, ada yang make sunscreen ga sesuai takaran, ada yang masih harus berkegiatan di bawah sinar matahari. pilhan masing-masing orang, tapi tentu dari pilihan yang diambil, ada konsekuensinya masing-masing. selain itu, dari sinar-sinar yang masuk ke bumi, banyak yang memicu radikal bebas. ini juga jadi alasan kenapa ada rekomendasi untuk menggunakan antioksidan di bawah sunscreen, untuk melawan radikal bebas itu. tapi ini juga pilihan masing-masing. bebas mau ngikutin atau ngga, masing-masing pilihan ada dampak/konsekuensinya. untuk berjemur demi memenuhi kebutuhan vitamin D, disarankan 2-3 kali seminggu dan cukup 10-20 menit. disarankan jam 9-10 karena sinar uv b yang dibutuhkan sudah ada tapi tidak terlalu tinggi seperti tengah hari, sehingga resiko kerusakan kulit diharapkan lebih minim. perihal penggunaan sunscreen, pilihan masing-masing, yang tentu ada konsekuensinya juga. sinar matahari bukan sumber vitamin D, tapi pemicu aktifnya pro vitamin D yang nantinya akan berproses menjadi vitamin D aktif. selain itu, masih ada sumber lain dari makanan atau suplemen. sunscreen pun tidak ada yang menangkal 100% sinar uv (contoh: spf 50 menangkal 98% uv b dan 2% tidak tertangkal), jadi masih ada yang diterima oleh kulit. dihimpun dari sciencebecomesher, babeandbeauty, dr zie dan materi kuliah😂

nah ini jawaban yg diperdebatkan dari kemaren! thanks banget ini sis udah mau menjelaskan panjang lebar tanpa menyudutkan pihak manapun dan meluruskan persepsi yg jujur buat aku juga agak "hah?" soal "pake ngga pake SS" 😂 karena udah dijelasin disini semua dan masuk akal sama yg kutau juga, tapi ya tetap ya balik ke pilihan masing" aja, kan udah tau konsekuensinya juga. sayangnya di FD ngga ada fitur pin biar bisa dibaca semua orang 😂 oh sama yg bikin aku sebel, ada yg suka bikin FD talk nanya udah masih pake SS tapi masih gosong, ya iya pasti masih gosong lah kalo pake SS tapi masih berjemur lama" dibawah matahari 😅

thx pencerahannya sis✨ selalu menunggu sis eka bahas kalo lg ada rame gini, kayak dulu2 di topic get to know your ingredients hhi.. . berharap fd ada fitur pinned topic gitu (sempet usul sih kemaren pas ada sesi ngobrol bareng sama kk FD di zoom hhi)

aku berasa lagi kuliah 💪💪 makasih kakk, aku baca ini jdi tersadar aku kurang vit.d huhu, aku udh lama ngga minum suplemen vit.d dan skrg aku banyaknya d dlm ruangan keluar2 udh gaada matahari..

Kalo kata michelle lab muffin beauty inget aja uva a nya itu aging. Sayangnya penelitian soal ini tuh ya rata rata samplenya masih orang kulit putih jadi untuk etnis Asia kurang representasi. Oh iya aku ada follow vlogger yg suka jalan jalan kan. Pas pandemi baru ketauan dia punya kanker kulit karena dia stay di negaranya, Amrik. Dokternya sampe bilang “kamu pasien termuda saya”, disini yg makjleb bangetttt. Padahal umurnya ga beda jauh sama aku, bedanya dia sering naik pesawat aja kali ya sama belom kenal sunscreen. Jadinya dia mengedukasi viewernya buat pake sunscreen. Michelle lab muffin beauty juga kan dia edukasinya mau spf berapapun carilah yg bikin nyaman. Eh malah pacarnya dia pake sunscreen la roche posay dia buat ke badan karena teksturnya enak, padahal kan mahal & buat muka aja. 🤣 Kedepannya juga semoga di Indonesia ada jualan sunscreen kemasan jerigen 1 liter buat ke badan biar lebih hemat. Dan tentunya dengan harga yg sangat terjangkau.

sinar matahari dan respon kulit terhadapnya

Edited on 22 Nov 2022

Edited on 23 Nov 2022