Masa masa suram buat indie local brand?

Question

Seperti yg kita tau heboh heboh belakangan ini soal yg ngakunya “produk lokal”. Dan ada juga yg mutusin untuk ga melanjutkan perjalanannya (innertrue, purivera, dll). Terus kemaren aku liat postingan haple, mereka mutusin untuk ga bikin sale gede gedean lagi. Ga berapa lama aku juga liat postingan founder somethinc/beauty haul yg ikut buka suara soal ini.

Alasannya sama, kalah modal sama yg ngakunya brand lokal tapi promosi jor joran diberbagai platform serta memberikan harga produk yg sangat miring.

Aku ga nyalahin sih ya yg milih untuk pakai produk tersebut karena udah terlanjur pake dan cocok banget sama produknya, atau karena harga yg murah. Tapi buat yg belum ketemu sama produk yg cocok, banyak juga kok brand lokal yg harganya terjangkau serta berkualitas. Emang sih mungkin iklannya ga se-effort brand brand itu tapiii gaada salahnya dicoba kan? Yuk support local!!!!

Kalo kita support local artinya kita ikut gerakin perekonomian dalam negeri. Bisa jadi kalo ternyata mereka buka pabrik baru, membuka lapangan pekerjaan juga. Toh brand local itu pastinya dibuat mencocokkan dengan iklim dan tipe kulit kita kan? Pernah coba moist yg terlalu sumuk terus ternyata produknya itu brand luar?

Accepted Answer

aku setuju sih banyak brand yang ngaku lokal tapi ternyata parent company-nya dari luar dan mereka dapet suntikan dana marketing yang gede dan akhirnya brand lokal yang beneran lokal jadi kalah saing karena ga mampu nyaingin promo besar-besarannya para brand yang ngaku lokal ini. Yaa tapi gabisa nyalahin siapa siapa juga sih karena pada akhirnya setiap brand pasti pengen untung dan mereka punya cara masing masing. Sekarang dari kitanya aja sebagai konsumen untuk milih dan balik lagi ke pilihan masing masing kalau mau support lokal ya silahkan tapi kalau ternyata cocoknya pake produk luar ya silahkan :)

Answer

Iya bener....karena brand bisa besar dan dikenal tuh karena banyak pemakai produknya apalagi brand lokal yang sebenernya mereka buat produk disesuaikan sama iklim tropis disini cuma ya itu kembali ke selera konsumen mau pakai produk lokal apa luar. Dan kadang aku sebagai konsumen yang bukan fomo sama produk baru pun suka heran tiap hari ada aja inovasi produk entah itu skincare makeup bodycare haircair dan seperti persaingan yang gak berhenti- henti mana kadang diskonnya cukup menggiurkan. Aku sendiripun belom bisa 100٪ pakai produk lokal karena seperti sunscreen aku masih belom menemukan pengganti loreal meskipun saat ini brand lokal banyak yang ngeluarin sunscreen dan buat make up juga sama beberapa masih pakai brand luar karena jujur kulitku yang coklat ini shadenya lebih banyak ke brand luar karena lebih banyak referensinya, meskipun ada brand lokal yang juga mulai  ngebanyakin shade buat yang kulit gelap. Aku akui brand lokal sekarang formulanya bagus- bagus dan kualitasnya gak diraguin lagi, banyak juga yang underrated produk yang sebenernya bagus. Mungkin unluckynya mereka kalah di konsep marketing, jadinya orang lebih nyari yang ibaratnya iklannya jor- joran, diskon yang jor- joran juga.

Answer

Aku juga mulai beralih ke beberapa brand lokal untuk skincare dan make up. Untuk foundie atau bb cushion sih yang sulit menemukan warna yang terang, jadi kadang masih suka nyari-nyari brand luar. Lipstik sudah banyak pilihan warna.
Kalau skincare masih pakai Hadalabo aja yang brand luar, tapi pakai yang diproduksi di Indonesia. Paling nggak kan karyawan mayoritas lokal.
Jujur, kosmetik Indo sekarang makin bagus kok. Kadang aku dapat efek yang sama dengan brand luar yang lebih pricey.

Answer

Spill brand yang “katanya lokal” taunya produk dr luar dong mentemen karena aku juga takut khilaf karena gatau menahu.