Hai beauties, dari umur 17th - 27th aku suka bgt tuh spa dan pasti sekalian ratus V. Di umur 20th, krn aku suka bgt olahraga dan saat itu aku mulai pakai sabun cuci kewanitaan. Gak taunya tbtb sejak itu mulai keputihan dan mulai gatal jg mengganggu bgt. Akhirnya mulai memberanikan diri untuk ke dokter spog 1 di RS A cuma di USG sama cek urine. Hasilnya ya keputihan abnormal dan diberi obat terus abis itu sembuh deh. Setelah menikah di umur 25th, kok keputihan bening, encer dan banyak bgt lendirnya gtu. Akhirnya periksa ke dokter spog 2 di RS B. Pemeriksaan mulai dari transvaginal dan kalposkopi pun dilakukan dan hasilnya bagus, sehat, trs diberi vitamin. Nah abis itu lama kelamaan kok keputihan kuning kehijauan dan gatal jd gak PD trs sering pakai pantyliner. Tapi kalo menstruasi itu sesuai kalender cuman nyeri pas menstruasi sampe minum feminax.. terus sampe akhirnya pas hubungan suami istri itu nyeri. Seiring berjalannya waktu aku hamil di umur 27th, periksa dokter spog 3 di RS C hasilnya 4 weeks kandungannya bagus jg. Selama hamil badan aku sering demam dan abis itu dingin lagi dan berlangsung selama kehamilan. Setelah itu tbtb ad flek di 6 weeks, periksa di dokter spog 4 RS C didiagnosis janin tidak berkembang (blighted ovum) dan harus curretase. Speechless gak tuh🥲 Gak disangka besoknya pendarahan dan balik periksa ke dokter spog 2 di RS B. Pemeriksaan usg dan transvaginal jg kalposkopi didiagnosis kandungannya utuh tp kurang bagus, janin tidak berkembang (blighted ovum) dan pendarahan krn infeksi radang mulut rahim yg sudah agak lama (cervisitis accut). Kemudian besoknya dilakukan tindakan op curretase dan cauter dengan bius total. Setelah op, tetap minum obat dan rutin kontrol dokter jg dilanjutkan pemeriksaan ke suami biar sehat semuanya. 3 bulan terlewati dan Alhamdulillah setelah sembuh, aku sangat berhati" apalagi dg kewanitaan. Aku hanya melakukan vagina spa ozone dan irigasi vagina dg dokter yg kompeten. Penggunaan obat pembersih jg hanya dilakukan saat setelah menstruasi dan cukur rambut kewanitaan itu termasuk membersihkan dr bakteri setelah mens jg loh tapi jangan sampe habis ya. Perubahan gaya hidup dan pola makan jg sangat berpengaruh sm hormon juga kesehatan fisik. Setelah sekian lama (1th 8 bulan) umurku sekarang 28th, saat aku periksa di RS D dengan dokter 5 karena ada keluhan keputihan lagi dan dokter melakukan usg, transvaginal, kalposkopi dan papsmear juga dikasih obat. Setelah dari RS D badan aku demam selama 3hari dan ada flek selama 2hari. Akhirnya setelah menunggu seminggu hasil lab papsmear keluar dan ternyata hasilnya (cervisitis cronis non spesific). Jadi aku memutuskan untuk melakukan pengobatan di RS D dengan dokter 5 dengan irigasi vagina, obat antibiotik minum dan masuk, vitamin D E dan irigasi mandiri semua sesuai resep dari dokter ya. Aku diminta untuk mengurangi makanan timun, nanas, labu siam juga jaga kebersihan saat di toilet umum dan saat berhubungan intim. Pembentukan antibodi aku yg lemah memicu infeksi ini kambuh lagi gitu katanya, jadi harus dibantu dengan minum yoghurt/yakult sehari 1 botol. Alhamdulillah sudah sembuh dan sehat sekarang. Jaga kesehatan daerah intim itu gak boleh sembarangan yaa gaes.

Kalo saya dulu pernah dimarahin obgyn soalnya suka ratus v sama pake intimate wash tiap hari, karena menurut beliau kalo jarang2 bange baru boleh pake dan bukan buat harian. Soalnya daerah v bisa membersihkan sendiri dan takutnya kalo pake produk2 tsb akan bikin flora baik mati. Setelah jarang pake, alhasil jarang keputihan juga.

Makasih sharingnya sis. Semoga sehat terus yak. . Btw, aku izin gak sensor nama anggota tubuh ya, karena menurutku penyebutan nama biologis yang apa adanya perlu dinormalisasi. Sebagai pembiasaan juga supaya kalau harus jelasin ke anak-anak besok udah nggak risih 😊 . Aku anti ratus-ratusan gitu. Gak pake intimate wash juga sejak kecil. Pada dasarnya, aroma badan yang gak enak itu selalu bisa dilogika pakai pendekatan kesehatan kok, bukan malah yang estetik (maksud aku yang ke arah jaga penampilan/wangi). Jadi buat ngejaga daerah situ ya balik ke perkara kebersihan aja. Sepaham aku, yang menimbulkan aroma gak enak itu aktivitas bakteri (jahat) yang hidup di sana. Konsepnya sama ya mau itu area vagina, kesehatan gigi dan mulut, atau area badan lain. . Ekosistem vagina tu emang harus rada asam. Kalau kita pake ratus atau berusaha kita macem-macemin, pH-nya bisa malah berubah. Bisa jadi bakteri baiknya pada mati, terus bakteri jahatnya jadi banyak jumlahnya. . Vagina memang punya aroma khas yang gak akan seperti wangi bunga, tapi juga tidak akan sampai busuk. Menurutku ini perlu dipahami cewek karena kadang lantaran insecure, sesuatu yang normal malah dipersepsi sebagai abnormal. . Jujur aku tu ga pernah ngalami keputihan (vaginal discharge) atau haid beraroma, kecuali 2x insiden belum lama ini. Aku pakai menstrual cup, terus cupku tu entah napa yang biasanya ga bau, maaf, bisa beraromaaa banget. Mau dicuci kayak apa, aromanya nempel. Terus setelah kuselidiki, aku baru sadar haidku beraroma aneh dari biasanya, mengingatkan pada bau daging yang sudah disimpan lama. . Setelah tanya-tanya forum cup user, ternyata gak jarang yang ngalamin dan biasanya itu kasus infeksi bakteri (bacterial vaginosis). Kadang susah ditelusur kenapa bisa datangnya seakan tiba-tiba. Tapi kalau aku amatin, kayanya suhu tubuh yang lebih tinggi itu bisa ngaruh, kayak misalnya cupku cenderung lebih kena noda pas badanku "panas". Dua kali insiden haid berbau itu selalu pas suhu badanku tinggi juga (tapi akunya ga demam btw). Dugaanku, mungkin suhu itu ngaruh ke perkembangan bakteri. . Tapi kalau dah gitu ngatasinnya gampang sih. Kalau aku biasanya tinggal konsumsi probiotik aja kayak yoghurt/yakult. Ntar beberapa hari normal lagi. Tapi menurutku itu kalau kasus ringan ya. Kalau memang sudah berat dan bertumpuk-tumpuk gejala gak umumnya, ya mending ke obgyn. . Oh ya disclaimer dikit, takut ambigu. Maksud aku di atas bukan berarti cup itu penyebab infeksi bakteri, tapi kebetulan ada komunitas cup user yang udah familiar sama badan mereka + banyak yang dari negara barat dan jauh lebih melek soal kesehatan reproduksi jadi pergi ke obgyn sudah bukan hal yang asing. Kalau yang kutangkep dari pembicaraan mereka, infeksi bakteri ini udah disikapi seperti flu pada organ pernafasan.

mungkin kesimpulannya kalo ga butuh2 banget sebaiknya kebiasaan make susu pembersih/panty/spa ratus jangan dibiasain sedari muda ya, apalagi kita ga tau hormon selalu berubah2 dan tingkat keasaman di miss V juga berubah2.... Soalnya baru beberapa minggu yg lalu karena kalo flek haid suka gonta/i CD aku suka mutusin pake panty. Alhasil karena CD ketat juga dan ada gesekan dilipatan, muncullah benjolan...syukurlah sempet sembuh sendiri walo ada seharian sakit banget kalo dipegang dan akhirnya kempes tapi hari ketiga aku tetap konsul juga ke dokter umum...Kalopun mau tetep make panty pengennya sih yg lemnya ga gampang copot, apalagi terkena air...

Halo izin sharing juga. Aku juga lg ada masalah keputihan, sudah papsmear 2x dan hasilnya ttp masih ada keputihan. Pertama kali ke dokter di akhir Desember dan itu parah bgt keputihan dan nyeri di bagian dalam vagina. Lalu stlh diberi antibiotik dan suplemen probiotik sempat membaik. Lalu saat diperiksa lagi ternyata keputuhannya bertambah tapi ga separah sebelumnya. Jujur stressful banget sih karena di saat sudah mendingan eh ternyata dia keputihan lagi. Keputihannya berwarna kuning dan agak kehijauan juga. Sudah berjalan 3 bulan tp ga sembuh-sembuh juga. Aku ga pernah dan ga pernah pakai sabun untuk vagina. Tapi sering pakai pantyliner dan sering ganti tiap 4 jam sekali. Kalo boleh tau kira-kira bagaimana ya biar sembuh total?

Keputihan Abnormal

Edited on 20 Nov 2024

20 Talks

Last talk 20 Nov 2024

Sort by

Edited on 03 Mar 2023

Edited on 09 Mar 2023