Kalian tim #DIY atau #Chemical ?

Question

hi semua
aku pernah baca sebuah statement;
❝bagi "awam" itu biasanya ngira kalo DIY itu misalnya penggunaan putih telur ditemplok ke wajah, atau susu, alpukat, apel, tomat etc yang sering disebut sebagai "bahan alami" itu lebih bagus daripada "bahan kimia".
—sedangkan bagi "yang udah lama di dunia skincare" itu justru nganggep DIY is super not recommended dan chemical is better than natural.❞
Jujur di beauty web yang agak terpercaya(?) aku sering sih denger tips yang nyaranin untuk pake DIY sebagai solusi masalah, tapi aku gak berani karna pernah denger statement ini, yah paling mentok cuma scrub kopi di badan aja atau pake lidah buaya di rambut, jadi gak pernah di muka ..
—Nah jadi menurut sepengalaman temen², what do you think about this statement? Kalian tim DIY atau chemical?
Thank you ! : )

Accepted Answer

Hay Aura (semoga benar ya penyebutannya 🤭)
Seiring berjalannya waktu, tekhnologi semakin canggih dan ilmu pengetahuan semakin berkembang. Sebagian kita banyak mengira bahwa, DIY lebih aman karena lebih alami. Tentu tidak. Seperti misal DIY penggunaan baking soda untuk menyamarkan noda jerawat (yang banyak kita bisa lihat videonya di kanal YT), hal tsb menurut banyak jurnal sangat buruk untuk kulit wajah kita. Karena apa? Karena justru PH pada baking soda bertabrakan dengan PH pada tubuh kita (berdasarkan beberapa jurnal yang saya baca). Jadi meskipun bahan rumahan terlihat ramah & natural, alangkah baiknya kitapun memperbanyak mengulik diberbagai jurnal. Agar hal tsb tidak malah jd bumerang untuk diri kita yang justru akan mengeluarkan lebih banyak biaya perawatan dan pengobatan pada kulit wajah kita. Begitupun dengan chemical skin-treatment, kita wajib mencari tahu skincare apa yang cocok untuk skin-treatment kita. Terima kasih, semoga membantu ya 😊

Answer

tergantung kulitmu jg
kalo sensitif mending dihindari aja drpd ntar berabe wkwk
.
dan harus rajin update informasi jg
karena ada beberapa tips diy jaman dl kayak putih telor, lemon itu totally wrong hhe

Answer

Menurut aku kita mesti bijak, jangan langsung telan informasi yang kita denger apalagi kita sudah dimanjakan dg canggihnya teknologi, segala macem informasi yang terpercaya bisa didaptkan dg mudah. Boleh menggunakan DIY tradisional untuk perawatan asal sebelum kita aplikasikan , kita mesti cari berbagai referensi dulu kandungannya, manfaatnya, cara penggunaan dan sekiranya aman kita pakai. Disamping mudah didapat hargapun psti lebih miring banget. Jadi ramah dikantong juga,,

Answer

aku prefer skincare yang teruji dan didukung fakta secara ilmiah, baik itu bahan alami (natural atau dari alam) maupun bahan yang hasil sintesis di laboratorium.
DIY skincare ga selalu alami. belum lama ini aku nemuin ada yang bikin face mist vitamin c pake vitamin c yang dilarutkan di air untuk diminum. katanya DIY alias do-it-yourself, mungkin ngerasa vitamin c "murni". padahal ngaco banget, tidak sesuai penggunaannya.
kalo soal DiY pake bahan dapur kayak jeruk nipis, putih telur, dll yang dari bahan mentah dipake ke muka... aku kurang percaya soal higienitas dan keamanannya.
bahan alami atau natural dan bahan yang dibuat atau disintesis di laboratorium, menurutku sama-sama bagus asalkan udah teruji secara ilmiah. isinya sama-sama bahan kimia, cuma beda dari mana asalnya. mana yang better bakal beda-beda di tiap orang.
contoh: AHA ada yang bentukannya langsung glycolic acid atau lactic acid sekian persen (jelas kadarnya berapa). tapi ada juga AHA yang berupa fruit extract dan dipake sebagai salah satu komponen ingredients skincare, kayak dari ekstrak tebu, ekstrak apel, dll.